Drama “Maverick Vinales” di GP Styria, Akankah Berujung Pada Pemecatan?

GP One

1

Link
Drama "Maverick Vinales" di GP Styria

Kabar mengejutkan datang dari Maverick Vinales. Rider tim Monster Energy Yamaha ini, dipastikan tidak akan membalap pada seri GP Austria yang rencananya akan digelar pada hari minggu mendatang. Vinales di “blacklist” oleh tim garpu tala, karena dianggap telah menyabotase mesin motornya sendiri pada gelaran race di GP Styria minggu lalu.

View this post on Instagram

 

A post shared by MotoGP™ (@motogp)

Hal ini terungkap lewat cuitan para jurnalis MotoGP yang menyaksikan langsung jalannya balapan di sirkuit Red Bull Ring pekan lalu.

Menurut mereka, di 2 lap terakhir, Vinales sengaja menggeber motornya hingga menyentuh rev limiter. Padahal sejatinya, rev limiter sengaja disematkan pada motor untuk membatasi kecepatannya sesuai dengan regulasi yang dibuat oleh masing-masing negara. Atau dalam hal ini, regulasi yang telah dibuat oleh pihak Dorna sebagai penyelenggara MotoGP.

Belum jelas apa yang melatarbelakangi tindakannya ini. Apakah sebatas reaksi spontan karena kekecewaannya yang tidak dapat menyelesaikan balapan? Ataukah justru sesuatu hal yang memang disengaja seperti yang disangkakan oleh pihak Yamaha.

Yang jelas, jika sampai terbukti kalau hal ini memang disengaja, sanksi tegas seperti halnya skorsing adalah hal yang cukup wajar untuk diberikan. Baik oleh pihak tim, maupun oleh Dorna sendiri. Karena jika terulang, bukan tidak mungkin hal ini justru akan membahayakan nyawa para pembalap lain. Karena seperti yang telah sama-sama kita ketahui, motor yang digeber hingga menyentuh “red lines“, bukan tidak mungkin akan menyebabkan kerusakan yang cukup parah pada mesin. Yang salah satunya dapat menyebabkannya meledak.

Namun pertanyaannya, mungkinkah Vinales dengan sengaja ingin mencelakakan nyawanya sendiri? Sekalipun seperti yang telah sama-sama kita ketahui, hubungan antara dirinya dengan Yamaha memang sudah tidak akur sejak awal musim lalu.

Kembali ke insiden rev limiter,

Kejadian serupa sebetulnya pernah dilakukan oleh John Kocinski, pada tahun 1993 silam. Saat itu, selepas balapan ia menggeber motor dalam-dalam saat posisi gigi sedang dalam keadaan netral. Alhasil, mesin RGV250 yang dikendarainya meledak. Dan selang beberapa waktu kemudian, Suzuki akhirnya memilih untuk memecatnya.

Tentu, hal yang sama pun dapat saja dilakukan oleh Yamaha. Mengingat dalam keterangannya, Yamaha sempat berujar bahwa pihaknya baru akan mengambil langkah selanjutnya setelah menganalisis data telemetri serta berdiskusi dengan pembalap yang bersangkutan.

Pernyataan Resmi Yamaha Terkait Insiden Rev Limiter Vinales di GP Styria

Dalam keterangannya, Yamaha juga menyebut bahwa timnya tidak akan menurunkan pembalap pengganti di GP Austria. Itu artinya, Fabio Quartararo akan menjadi pembalap tunggal tim Yamaha pabrikan di sirkuit Red Bull Ring hari minggu nanti.

Berbagai spekulasipun mulai mencuat setelah kejadian ini. Tak sedikit yang berpendapat bahwa GP Styria agaknya akan menjadi race terakhir Vinales bersama motor M1 dan pabrikan Yamaha.

Dan jika hal ini betul terjadi, ada 2 opsi yang agaknya akan diambil oleh Yamaha. Yakni menurunkan Cal Crutchlow hingga akhir musim. Atau menarik Valentino Rossi kembali ke factory team, sebelum “The Doctor” memasuki masa pensiunnya musim depan. Hal ini cukup mungkin, mengingat sejak awal kontrak Valentino Rossi memang dibuat dengan Yamaha. Dan bukan dengan tim Petronas SRT.

Berbeda dengan Franco Morbidelli, sekalipun telah dipastikan akan naik kasta ke tim pabrikan. Sulit bagi Morbidelli untuk menggantikan tempat Vinales mulai paruh kedua musim ini. Karena menurut regulasi, ~ jika hal ini ingin dilakukan ~ Franco Morbidelli hanya dapat berlaga dengan spek motornya saat ini. Maka hal yang paling logis adalah memilih diantara Cal Crutchlow atau Valentino Rossi. Namun mengingat tahun ini juga merupakan musim terakhir The Doctor di MotoGP, rasanya cukup pantas jika Yamaha memberikannya kado spesial untuk menggantikan tempat Vinales hingga akhir musim. Minimal hal ini dapat menjadi kado perpisahan yang cukup memorable dengan sang legenda hidup MotoGP.

Namun lagi-lagi, hal itu baru sebatas spekulasi. Karena bisa saja Yamaha justru mengampuni kesalahan Vinales dan mengizinkannya membalap kembali di sirkuit silverstone tanggal 29 Agustus mendatang. Terlebih jika dugaan tersebut tidak terbukti.

Share:

Related Post

One response to “Drama “Maverick Vinales” di GP Styria, Akankah Berujung Pada Pemecatan?”

  1. […] soal Maverick Vinales, setelah sempat minta maaf dihadapan awak media karena aksi blayer gas yang dilakukannya di GP Styria beberapa pekan lalu. Vinales kini resmi menyandang status sebagai […]

Leave a Comment