Baik Pol maupun Digia ada diposisi yang sama-sama sulit. Karena keduanya harus sama-sama merelakan tempat mereka untuk musim depan. Pol yang harus merelakan tempatnya untuk Pedro Acosta dan Digia yang harus merelakan tempatnya untuk Marc Marquez. Beruntung bagi Pol karena dirinya tidak didepak begitu saja oleh KTM, melainkan dialihfungsikan sebagai test rider dan pembalap Wild Card. Namun naas bagi Fabio Di Giannantonio atau Digia karena peluang terakhirnya untuk tetap berada di MotoGP adalah jika Honda mau merekrutnya. Jika tidak, ia terpaksa kembali ke Moto2, setelah 2 musim membela tim Gresini Racing.
Berbesar hati untuk mengalah
Digia sendiri merupakan anak didik kesayangan mendiang Fausto Gresini. Sementara kita tahu, Pol Espargaro sendiri disebut memiliki “bekingan” yang kuat di MotoGP. Ia bahkan sempat bertandem dengan Marc Marquez di tim pabrikan Honda sebelum kembali ke KTM. Tentu, akan lain cerita jika pihak Dorna mengizinkan KTM untuk menambah 1 tim lagi di MotoGP. Karena Marc pun kemungkinan besar akan lebih condong untuk pindah ke KTM ketimbang Ducati. Bahkan bukan tidak mungkin kalau dirinya akan langsung bertandem dengan Pedro Acosta. Dimana posisi Pol dan Digia tidak akan banyak berubah. Sayangnya usulan ini ditolak Dorna. Sehingga baik Pol maupun Digia terpaksa harus berbesar hati untuk mengalah.
Baik Pol maupun Digia sejatinya menunjukkan performa yang cukup baik di musim ini. Dan seperti halnya, Augusto Fernandez mereka pun sebetulnya layak untuk dipertahankan. Digia sendiri berujar jika pihaknya tengah mencoba untuk berkomunikasi dengan Honda. Meski kemungkinan terburuknya adalah kembali ke Moto2. Sementara Pol sepertinya tidak terlalu merisaukan peralihan perannya di KTM untuk musin depan. Sebab secara kontrak ia tetap berstatus sebagai pembalap KTM. Dan tentu ia dapat menghabiskan waktu lebih lama denga keluarganya, karena tidak perlu membalap secara penuh disemua race yang ada. Meski sebagai pembalap, tentu ia ingin tetap membalap bagi GASGAS semusim penuh jika bisa.
Gresini vs GASGAS
Bagi KTM, menarik Acosta ke lintasan MotoGP, tentu akan membuat mereka lebih kompetitif musim depan. Dan bukan tidak mungkin jika Acosta mampu beradaptasi lebih cepat dan berada di 5 besar klasemen MotoGP musim depan. Begitupula bagi Gresini, bisa dibilang Gresini merupakan tim satelit tersukses disepanjang sejarah MotoGP. Karena selain bersama Enea Bastianini, Gresini pun pernah menjadi runner-up MotoGP bersama Sete Gibernau dan Marco Melandri. Dimana hal ini mungkin akan terulang kembali bersama Marc Marquez musim depan. Bahkan amat mungkin bagi Marc untuk memenangkan gelar juara dunia bersama Gresini meski dengan motor yang setahun lebih tua.
Sementara bagi Honda, kepergian Marc mungkin dapat menjadi hal yang juga positif bagi tim ini. Karena sepeninggal Marc mau tidak mau pengembangan motor akan dilakukan oleh seluruh pembalap, terutama Joan Mir yang akan menjadi rider utama di tim ini musim depan. Meski Mir pun kelihatannya masih amat sulit menjinakkan RC213V dikondisi normal.
Leave a Comment